04 September 2009

Solidaritas Bulan Ramadan

Solidaritas Bulan Ramadan
Oleh Herdiyan
Tak terasa, bulan berganti bulan, akhirnya kini kita telah memasuki bulan Ramadan 1430 H. Padahal, rasanya baru kemarin kita melakukan ibadah puasa dan rangkaian ibadah lainnya di bulan Ramadan 1429 H. Namun, inilah waktu: berjalan terus-menerus, tanpa henti.
Tak terasa pula, hari ini kita telah memasuki hari ketiga di bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah tersebut. Meski belum lama memasuki bulan puasa ini, sudah barang tentu masyarakat telah merasakan pahit-manis melaksanakan ibadah-ibadah shaum Ramadan.
Pada hakikatnya, bulan Ramadan merupakan bulan solidaritas. Makna solidaritas di sini sangat luas, antara lain, berbagi 'sengsara' karena menahan lapar dan dahaga, berbagi rezeki dengan sesama, dan lain-lain. Itulah hakikat solidaritas umat Islam melaksanakan bulan Ramadan.
Pada bulan Ramadan, seluruh kaum muslimin, baik aghniya' (orang kaya) maupun dhuafa (fakir dan miskin), akan mengalami satu rasa, yaitu lapar dan dahaga. Mereka akan diperlakukan sama.
Bagi orang yang berkemampuan, mereka akan diberikan pelajaran oleh Yang Mahakuasa betapa menderitanya orang yang berada di bawah mereka. Dengan demikian, mereka akan ikut merasakan 'penderitaan-penderitaan' yang dirasakan oleh kaum dhuafa. Itulah pelajaran sangat bermakna yang diberikan Allah azza wa jalla.
Saya pun teringat dengan pernyataan Ketua MUI Kota Bandung, KH Miftah Faridl, beberapa waktu lalu. Menurut dia, bulan Ramadan hendaknya dijadikan sebagai bulan kepedulian kepada sesama. Selain sama-sama ikut merasakan kelaparan dan kehausan, bulan Ramadan hendaknya dimanfaatkan untuk bersedekah sebanyak-banyaknya kepada kaum dhuafa. Yang lebih menarik, setiap amal ibadah di bulan Ramadan akan dibalas berlipat ganda oleh Allah Swt.
Maka dari itu, apakah kita bersedia menerima tantangan untuk berbagi kepedulian tersebut? Yang jelas, selain mendapat pahala yang berlipat-lipat, kita akan menyelesaikan satu urusan penting yang melanda lingkungan kita, yaitu kemiskinan. Dengan bulan Ramadan, berarti kita telah berperang dengan kemiskinan. Sanggupkah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar